Senin, 02 Maret 2009

Kawan

kawan........
engkau telah mengisi hari hari ku
dengan canda tawamu
nampak diwajahmu
ceria nan rupawan

kawan......
begitu bertartinya kau
dalam hidup ini
serasa hampa
jika kau tak disisi
kumelangkah tanpamu disamping
serasa diruang tak berpenghuni
walau kuberada dikeramaian
rasa linglung
jika kau tak menemani
tak tahu berbuat apa
tanpamu disisi

kawan.......
kaulah tempat curahanku
tempat curahan dari segala gundaku
kapanpun dimanapun bagaimanapun
dalam keadaan apapun
kau....selalu ada untukku
selalu ada disetiap kubutuh
tak nampak sedetil molekul terkecil
keluh kesa dihatimu
untuk menemaniku

kawan.........
begitu besar jasamu
kata terimakasih
bahkan berbuat
tak cukup membalas jasamu
terimakasi berjuta
berbuat segala untukmu
tak dapat mewakili
terimakasihku untukmu
kawan....
betapa besar jasamu
tak dapat diungkap dengan kata
andaikan air laut sebagai tinta
bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
untuk menuliskan jasamu

kawan........
kuingin selau bersamamu
rasa tak ingin kulalui waktu
tanpamu
kawan......
kuingin selalu dekatmu
rasa tak ingin ada antara denganmu
kawan......
ku tak ingin pisah dari mu
rasa gunda tanpa mu
disampingku
kawan....
jangan pergi dariku

Puisi Untuk Sahabat

sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

Untuk Seorang Sahabat

Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.

Embun Di Pagi Hari

Dahan hati yg dulu lapuk
Kini tiada lagi
Musnah bersama angan dan angin malam
Hadirmu bagai embun di pagi hari
Sejukkan jiwa yg lara
Ijinkan aku merawat hatimu....

Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepi
Ku ingin pergi melangkah mencari bahagia sejati
Meski lelah ini kubawa sampai mati
Kukan terus berjalan telusuri sepi

Pandangi bulan diatasmu
Meski tinggi tuk digapai
Namun cahayanya menerpa wajahmu
Kujauh darimu, namun cahaya kasihku ‘gak akan pudar menerpa hatimu...

Riak ombak hempaskan semua pilu dlm hatiku
Hadirmu bagai samudera antarQ gapai citaQ
Meski badai menghadang
Namun cengkeram kasihmu slalu lindungi Q

Gerimis senja antar Q mengenangmu
Melewati hari bersama dalam kesedihan yg tak pernah usai
Album ini kan slalu ada dlm hatiQ

Ketika kebahagiaan datang menjemputmu
Biarlah malam tempatku berkeluh
Kan kuceritakan padanya akan sahabat terbaikku

Kusandarkan lelah ini pada dinding malam
Kuberjanji pada bintang kan slalu menemani dirimu, sahabatku

Dari ujung kaki hingga ujung rambut aku mengagumimu
Tidak hanya wajah tapi hatimu brsih bagai sutra
Q ‘gak akan sia2kan apa yg Tuhan ‘dah beri
Tuhan memberiku sodara skaligus sahabat sejati
Jiwa dan raga ini sudah kuberikan untukmu
Biarlah kelak Tuhan pula yg mengambilnya darimu...

Dlm kepedihan yg tak bertepi, ijinkan kubersandar dicengkramanMu
Dlm kegelisahan yg membelenggu jiwa, ijinkan aku memeluk AsmaMu
Dlm getir kehidupankanku, ijinkan aku bersujud menyembahMu
Dlm putus asa dan kehampaan, biarkan Engkau mengambil nyawaku...
Tuhan, ampuni dosaku....

Maafkan aku kawan
Aku tdk bisa lama mendampingimu
Meski hatiku tak pernah pergi jauh
Tapi....
Aku slalu berdoa untuk sukses dan bahagiamu
Takkan ada lagi yg kan mengganggu tidurmu
Meski hanya sekejap
Jalani hari bersamamu
Adalah saat terindah dlm hidupku
Slamat tinggal sahabat
Doaku menyertai langkahmu....

Jika kamu bermimpi indah mungkin itu karena Q
Jika kamu melihat bintang bersinar terang ingatlah Q
Jika sedih menyelimuti hatimu kan kuhapus dengan seulas senyumQ yg paling manis

Senja menanti malam memeluknya
Merindu angin membelainya dan mengharap awan mengayun tidurnya
Meski daun di pohon hati tlah berguguran
Senja setia temani ombak lautan

Ketika malam merangkak tinggalkan rembulan,
Kumasih disini bersama angan
Ketika wajahmu pergi tinggalkanku, kutetap disini menanti pagi
Sampai lelah membawaku pergi
Ku tak pernah berhenti menunggumu kembali
Meski kepalsuan memaksamu untuk memilih
Ku kan tetap disini memeluk mimpi.....

Ini sulit u/ kukatakan
Dan ini tak mungkin u/ kuucapkan
Kesalahan slalu datang dan kebenaran tak pernah pergi meninggalkan kita
Awal slalu berat dan akhir tak selamanya manis, maka bersyukurlah atas apa yg terjadi hari ini. Tuhan mencintaimu dan tak pernah berpaling darimu.....

Embun pagi tak pernah lelah menantimu terbangun dr mimpi
Meski pelangi menghalangi dan mentari enggan menyinari
Dia kan slalu hadir disetiap pagi

Pergi

Adzan subuh
Aku ingin pulang
Kemasi semua mimpiku
Dan bergegas pergi
Tinggalkan semuanya
Adzan subuh
Awalku menuju

Garis tipis benci dan rindu mungkin tlah Qmasuki
Ataw mungkin dirinya...???
Q gak maw terjebak dalam praduga
Qmemilih diam dan tinggalkan kenangan ...
Waktu jua yg pertemukan kami dan ia pula yang memisahkan kami
Qbalut sepi ini dengan tirakat
Dan sedikit airmata.....
Klik disini untuk melanjutkan »»

Dialamatkan Kepada Khairil Anwar

Sabarlah khairil
hisaplah rokokmu dalam dalam
sebentar lagi akan datang puisi

Duduklah di situ khairil
aku sedang dalam perjalanan menjemputi puisi puisi
mereka tersebar di sekeliling kota

Masih berapa batang ada sigaretmu?
kalau begitu tentu masih cukup buatmu menelan pemandangan
dan membuatnya jadi puisi yang merindang teduh sampai sana

sungguh
aku hanya berkeliling menjemputi cecer puisimu
tanpa berusaha menjadi salah satu dari mereka

Jeritan Alam

Angin pagi menyapaku
Seolah-olah berkata
Namun ku tak mengerti
Apa yang dikatakannya
Yang terdengar hanya
Maka
Di sisi ruang hampa itu
Dalam diamku
Hatiku pun berbisik
“Bingung” Desis-desis hampa
Kutanya pada pohon
Apa jawabannya
Yang ada hanya lambaian daun-daun
Dan gemerisik ranting berjatuhan
Kutanya pada air
Namun kutanya apa jawabnya
Yang terdengar hanya
Alunan air mengalir
Andai aku pahami
Jeritan-jeritan mereka selama ini
Mungkin kumengerti
Kepedihan yang selama ini terjadi

Sepatah Kata Untuk Sahabatku

Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sobat
Bawa segala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut mukamu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah kau sobat?
Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa tangan itu
Aku ingin kau selalu menjaga dan melindungiku
Sobat …
Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalah
Sebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari itu semua?
Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata pun
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Kenapa kau lakukan ini?
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
And sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
Sobat …

Maafkan diri ini bila diri ini bersalah
Meski kau telah pergi
Bagiku kau selalu ada dalam hatiku
Karena kau adalah sahabatku
Dari dulu dan sampai kapan pun 

Menulis Cerita "ibu"

Tak sepatah kata dapat kutuliskan
Aku tak tau mengapa
Apa aku harus mengarang
Aku hanya bisa termenung
Masih teringat di luar sana
Semua orang merendahkanku
Semua orang mengusirku
Anak miskin tak berbapak
Air mata ini tak pernah berhenti
Ketika melihat ibu
Diinjak-injak masyarakat
Dibuang dari perkerumunan
Yang bisa kutuliskan hanya
Sepenggal kalimat dalam hidupku

Surga Bumi

Tirai kehidupan tiba-tiba saja tersibak
Teka-teki misteri perlahan terkuak
Dan cahya terang merasuk ke kamarku yang suram
Aku melongok keluar jendela, untuk menyaksikan
Lalu kulangkahkan kakiku mengitari kota
Menghirup napas kebebasan yang melegakan
Dan dunia serasa berubah
Sebab semua menjadi lebih indah
Walau hati ini masih berkandung gundah
Semangatku seakan membuncah
Dan mimpiku berkecambah;

Jalanku menjadi lebih terjal, tetapi sekarang jelas
Hutan mana yang mesti kuterabas
Tak peduli sakit ataupun panas
Segalanya kuterima dengan hati puas
Sebab Rajawali takkan tumbuh jika takut terbang
Dan mentari tak ditakdirkan sembunyi di balik awan
Jika manusia enggan berjuang,
Lalu apa yang didapatkan, kecuali putus asa dan kesedihan

Hari ini, aku hidup demi mimpiku sendiri
Hari ini, mimpiku lebih berharga dan segalanya
Untuk membuktikan bahwa aku benar;
Bahwa keberanian melahirkan keberhasilan
Ketekunan melampaui semua kekuatan
Dan kejujuran bukanlah kelemahan
Hanya satu jawabnya,
Mahkota Sang Raja di istana mesti digenggam

Tapi suatu saat nanti, aku ingin hidup untuk orang lain
Dadaku selalu sesak melihat anak-anak jalanan
Mereka mengemis dan kelaparan
Dan ibu yang menangis tertahan
Saat bencana datang tanpa peringatan
Mereka yang tertindas memohon pertolongan
Untuk keadilan yang tak jua datang
Oh, bangsaku yang wajahnya tercoreng arang
Tunggulah, jika saatku tiba;
Saat aku cukup kuat menanggung beban
Saat kata-kataku bukan lagi angin yang tak dipedulikan

Aku ingin membangun surga
Di atas bumi yang tak sempurna
Dimana semua orang bisa bahagia
Saling berbagi, walau hanya sejumput doa

Sekarang, mungkin tanganku terulur lemah
Dan hanya bisa kusampaikan keluh kesah
Tapi, mimpi untuk suatu saat nanti
Takkan boleh mati; Mesti jadi abadi

Bidadari

Putri kecil nan ceria
Tersenyum manis bahagia
Meski pedih karena luka
Gadis kecil namun dewasa
Kala hadapi segala resah
Hingga ku terpesona karenanya

Bidadari kecil nan ceria
Meski pemalu juga pendiam
Namun datang bagai malaikat cinta

Ratu kecil nan berwibawa
Penghuni sebuah istana
Di dalam hati bersimpul cinta

Merpati kecil si penyabar
Dalam segala asa dan duka
Perempuan kecil penerang jiwa
Dalam sebuah kegelapan mata
Bintang terkecil namun terang
Penghias gelapnya malam
Di tengah bejuta kilauan bintang

Bintang Terkecil

Ketika senja telah datang
Mataharipun mulai tenggelam
Dan siang berganti malam

Kala hari mulai petang
Lembayung senjapun datang
Menanti gelapnya malam

Namun biarkanla...
Biarlah siang berganti malam
Biarlah hari menjadi petang
Karna bintang dan rembulan
Akan datang jadikan malam terang

Hingga...
Sang bintang terkecil datang

Rapuh

kini kau pergi jauh
hingga tanganku tak mampu memelukmu
hingga kakiku tak mampu mengejarmu
hingga mataku tak mampu menatapmu
hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

ijinkan aku menangis ya
biarlah airmata ini jadi samudra
mengantarku berenang mencarimu

"tapi surga itu ada dilangit?"

Ijinkan Aku Menangis

kini kau pergi jauh
hingga tanganku tak mampu memelukmu
hingga kakiku tak mampu mengejarmu
hingga mataku tak mampu menatapmu
hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

ijinkan aku menangis ya
biarlah airmata ini jadi samudra
mengantarku berenang mencarimu

"tapi surga itu ada dilangit?"

Pantun SukaCita

Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

Dibawa itik pulang petang
Dapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang

Dapat di rumput bilang-bilang
Menghisap bunga dengan mayang
Hati cemas menjadi hilang
Perut lapar menjadi kenyang

Juragan bernama Sutan Tahir
Muat beras bercampur pulut
Selama masa adikku lahir
Telah beroleh kawan bergelut

Orang Bandung memintal kapas
Anak Cina berkancing tulang
Ayah kandung pulanglah lekas
Ananda rindu bukan kepalang

Pergi mengail umpan sinangis
Dapatlah limbat gedang-gedang
Adik kandung jangan menangis
Orang penangis lambat gedang

Cina gemuk membuka kedai
Menjual embeh dengan pasu
Bertepuk adikku pandai
Boleh diupah dengan susu

Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju dengan celana

Ayam kinantan terbang mengekas
Hinggap di ranting bilang-bilang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku besar bukan kepalang

Hanyut batang berlilit kumpai
Terdampar di ujung Tanjung Jati
Bunda pulang bapa pun sampai
Kemi semua berbesar hati

Saya tidak pandai menari
Sebarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai menyanyi
Sebarang nyanyi saya nyanyikan

Kita menari keluar bilik
Sebarang ari kita tarikan
Kita bernyanyi adik-beradik
Sebarang nyanyi kita nyanyikan

Tengah rembang panas teduh
Peluh di badan habis bertitik
Ayuhai saudara jangan bergaduh
Lihatlah bunda sudah berbalik

Sayang pisang tiada berjantung
Bunga keluar dari kelopak
Penat sangat ibu mendukung
Adik tak juga mau gelak

Buai-buai dalam buaian
Buaian dari rotan saga
Panjang benar janggut tuan
Mari dibuat tali timba

Burung elang burung merpati
Terbang ke kubur mencari makan
Bukan kepalang senangnya hati
Melihat ibu pulang dari pekan

Pantun Duka Cita

Sinangis lauk ‘rang tiku
Diatur dengan duri pandan
Menangis duduk di pintu
Melihat ayah pergi berjalan

Diatur dengan duri pandan
Gelombang besar membawanya
Melihat ayah pergi berjalan
Entah ‘pabila kembalinya

Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tidakkan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Kemana untung diserahkan

Besar buahnya pisang batu
Jatuh melayang selaranya
Saya ini anak piatu
Sanak saudara tidak punya

Hiu beli belanak beli
Udang di Manggung beli pula
Adik benci kakak pun benci
Orang di kampung benci pula

Rakit ditetas dengan kapak
Hanyutkan dari pulau kukus
Sakitnya saya tidak berbapak
Apa kehendak tidaklah lulus

Lurus jalannya ke Tanjung Sani
Berkelok tentang ladang lada
Jauh bedanya nasibku ini
Dengan anak orang berada

Ke balai membawa labu
Labu amanat dari si tunggal
Orang memakai baju baru
Hamba menjerumat baju bertambal

Merpati terbang ke jalan
Ikan belanak makan karang
Bunda mati bapak berjalan
Melarat anak tinggal seorang

Orang Padang pergi ke Pauh
Sampai di Pauh membeli lokan
Bunda kandung berjalan jauh
Tergemang anak ditinggalkan

Tukang batu mengasah pahat
Mengambil air dari tepian
Ayah bunda cobalah lihat
Anak menanggung perasaan

Mengambil air dari tepian
Pembasuh cangkir cawan pinggan
Anak menanggung perasaian
Sejak anak bunda tinggalkan

Di mana padi takkan luluh
Padi basah tidak di tampi
Di mana hati takkan rusuh
Bunda hilang bapak berbini

Elang berculit tengah hari
Cenderawasih mengirai kepak
Alangkah sakitnya berbapa tiri
Awak menangis disangka gelak

Anak orang di Tanjung Sani
Duduk bersandar di pedati
Tidak disangka akan begini
Pisau dikandung makan hati

Panjanglah rumput di pematang
Disabit orang Inderagiri
Disangka panas sampai petang
Kiranya hujan tengah hari

Rumah beranjung di ulakan
Rumah baginda Merahganti
Kami dimulia, dihinakan
Alangkah iba rasa hati

Anak orang di Padang Tarap
Peram pisang dalam jerami
Kami diberi harap-harap
Itu mengiba hati kami

Orang Padang ke Sukabumi
Berangkat dari Pulau Karam
Jangan ditumpang biduk kami
Biduk tiris menanti karam

Pantun Lucu(3)

hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp …………..

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu…..

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo….

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Nemu gesper, di pinggir jalan
Kalo laper, makan tu gesper

Men sana in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Sayur asem sayur sop
laper nich

dilangit ada tomat
sengit amat

buah kedongdong buah tomat
Elu bodong amat

buah duren di pohon beringin
rese’ banget tuch duren….

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli………

kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye…

Pantun Lucu(2)

jalan-jalan ke pinggir empang
nemu sendok di pinggir empang
hati siapa tak bimbang
saya botak minta dikepang

buah kedondong buah atep
dulu bencong sekarang teteppp .

buah semangka buah duren
nggak nyangka gue keren

buah semangka buah manggis
nggak nyangka gue manis

buah apel di air payau
nggak level lha yauuu .

pohon kelapa, pohon durian,
pohon cemara, pohon palem
pohonnya tinggi-tinggi booo .

buah nanas, buah bengkoang
buah jambu, buah kedondong
ngerujak dooooooooonggggggg .

ada padi, ada jagung
ada singkong, ada pepaya
panen ni yeeeeeeeeeeeee!

disini gunung, disana gunung
banyak amat yah gunungnya ?

disini bingung, disana linglung
emangnya enak, enggak nyambung ...

sayur sop, sayur kacang
meking lop yok, yaaang .

buah semangka berdaun sirih
buah ajaib kali yah ?

kura-kura dalam perahu
iseng banget tuch kuya ...

jalan kaki ke pasar baru
jauh booo...

jambu merah di dinding
jangan marah, just kidding

jauh di mata, dekat di hati
jauh di hati, dekat di mata
jauh-dekat seribu dua ratus perak

makan roti pake sambel
makan telor pake garem
kalo ogut lagi kesel
mata ogut suka merem (ngapain..? nglonjor ya..?-nglamun jorse..:))..)

disini anak, disana permen
anak nangis minta' permen (beliin deh)

nemu gesper di pinggir jalan
kalo laper, makan tu gesper

men sana in corpore sano
gue maen ke sana,
elo maen ke sono!
hahaha ... palelo ijo ...

disana gunung, disini gunung,
di tengah-tengah bunga melati
saya bingung kamu pun bingung
kenapa ada bunga melati ???

anak ayam turun ke bumi
induk ayam naik ke langit
anak ayam nyari ke langit
induk ayam nyungsep ke bumi

mancing ikan di kolam tetangga
manjat jambu di pohon tetangga
sungguh enak punya tetangga
maen-maen ke rumah tetangga yok !!!

1,2,3, dan 4
lebaran makan ketupat
5, 6, 7, dan 8
ngggg ..., 9, 10, 11, 12 ...
pantunnya udah lupa tuh... :p .

satu, dua, tiga,
empat, lima, enam,
tujuh, delapan, sembilan
hebat udah bisa ngitung

buah kedondong, buah tomat
elu bodong amat

bunga melati bunga mawar
bunga mawar bunga melati
aduh, pantun norak sekali ...

buah duren di pohon beringin
resek banget tuch duren ...

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli... 

Aneka Pantun

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo....

Men sana in corpore sano
gue maen ke sana, elo maen ke sono!

Jalan-jalan ke pasar simpang
nemu sendok dipinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Nemu gesper, di pinggir jalan
kalo laper, makan tu gesper

Satu, dua, tiga
Empat, Lima, Enam
Tujuh, Delapan, Sembilan
Hebat udah bisa ngitung

Buah kedondong buah atep
Dulu bencong sekarang tetep

bunga melati bunga mawar
bunga mawar bunga melati
aduh pantunnya norak sekali ...

Kumpulan Pantun Remaja

Aku ingin punya gitar
tapi gitar yang berwarna cokelat
aku ingin punya pacar
tapi pacar yang rajin solat

----
Alkisah dua muda-mudi lagi dimabuk asmara, tergoda untuk melakukan Making Love, inilah gaya mereka dengan pantun-pantunan dulu sebelumnya.

Cowok : "Sayur sop sayur kacang, Making Love yok, yang???"
Cewek : "Buah duren di kebun kacang, bawa durex nggak, yang?"

Cowok : "Buah delima buah duren, dualima lebih keren."
Cewek : "Bawa kaca takut pecah, pake sutra pasti lebih aaaaahh..."

Cowok : "Buah durian buah lengkeng, nggak usah pake sekalian deh neng..."
Cewek : "Mau ngemil buah kedondong, kalo hamil gimana dong?"

Cowok : "Jangan ngemil buah kedondong, kalo hamil ya... kutinggal pergi dong!"
Cewek : "Eh, gundulmu!!... tanggung jawab dong!!!"

Kumpulan Pantun Dewasa

Kain batik dipakai selendang
Di bawah pusar, daging berlubang.
Jangan pegang punya si Abang
Kalo kena "si urat panjang"
Air setitik akan menjadi orang. =))

Daun sirih daun kelor,
Apa isi di balik kolor,
Satu pistol dua pelor,

Buah kecapi rasanya kecut,
Apa isi di dalam cancut,
Dua bibir yang berambut lagi cemberut! =))

Jinak-jinak burung merpati
Lebih jinak burung lelaki
Burung merpati dipegang lari
Burung lelaki dipegang berdiri! =))

Seringgit sidua kupang,
Sendal jepit buatan Jepang.
Apa itu dibalik kutang,
Lembek-lembek tidak bertulang.
Dipegang malah menantang,
Bikin batang menjadi tegang. =))

Pantun seorang istri kepada suaminya :
Burung pipit makan kedondong
Minta duit dong !

Suami-pun menjawab :
Burung pipit makan kedondong
Burungku dijepit dulu dong! =))

Tatarucingan

# Penyanyi dunia asal Aceh yang tewas bunuh diri... Cut Cobain.
# Dua artis yang sangat tinggi... Lulu Tebing dan Jeremy Monas.
# Ayam terbesar adalah... Ayam semesta.
# Bakso yang wangi... Baksona Roll On Deodorant.
# Bangsawan Inggris yang terkenal dengan acara lawaknya di TV... SirMulat.
# Fisikawan terkenal dari Batak... Sir Isaac Nasution.
# Bebek yang terkenal... Bebekstreet Boys.
# Bola yang disukai anak kecil... Bolaemon.
# Buah yang bikin bingung... Strawberry (bingung, kan?)
# Setelah bulan yang ada sekarang ini, kelak ada bulan apalagi?... Bulan depan.
# Apa itu cemilan?... Cebelum cepuluh, cecudah celapan.
# Emping yang khusus buat UMPTN... Emping-sil 2B.
# Mengapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang?... Sebab kalau bawa kompor, istrinya gak masak.
# Daun yang lucu... Dauno, Kasino, Indro.
# Error yang bisa nyanyi... Errorsmith.
# Es yang bikin panas dingin dan pusing-pusing... Essai.
# Gajah apa yang belalainya pendek?... Gajah pesek.
# Kenapa babi bau?... Karena keteknya ada 4.
# Kenapa Superman nggak kawin ama wonderwoman?... Ya, nggak jodoh.
# Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalo rambut hijau namanya apa? ... Rambutan belum mateng.
# Kenapa sepatu Superman warnanya merah? Biar matching ama sayapnya.
# Kopi apa yang bisa menggigit?... Kopiting
# Bulu apa yang warnanya kuning semua?... Bulubend.
# Bisnis apa yang terkenal di Amerika dan seluruh dunia?... Bisnispear..Itu lo, penyanyi yg sexy
# Daun apa yang nggak bisa dipegang?... Daun touch me!
# Kenapa meja bagian bawahnya selalu kasar, tidak sehalus bagian atasnya?...Karena bagian bawah meja banyak upil yang udah kering.
# Sambel apa yang ada di pinggir jalan?... Sambel Ban
# Apa bahasa Cinanya sepi?... Zun yi Zen yap
# Kenapa anjing laut berkumis? karena mo nakutin kucing laut
# Daun apa yang paling keras dan sakit? smack daun.
# Apa bahasa Arabnya diam di tempat? Ta'kabur
# Kenapa superman bisa terbang?... Kalau bisa nyopir namanya bukan superman, tapi sopir..man..!!
# Putih, kecil, tapi kalo dipukul ngebangunin orang sekampung?...Nasi nempel di bedug
# Kenapa anak kucing dan anak anjing suka berantem?... Namanya juga anak-anak !!
# Dikocok, tegang. Pas keluar jerit senang..Hayo apaan?... Ibu-ibu undian arisan.
# Siapa nama kecilnya jendral sudirman?... sudirboy.
# Negara apa yang paling banyak muncul dalam peribahasa? ...Swedia, dalam peribahasa "swedia payung sebelum hujan"
# Orang apa kalau dipukul gak sakit-sakit?... Orang gak kena, yeeeeeeeeee!
# Jus apa yang turun dari langit?... Jus...tru itu saya ngga tau.
# Bagaimana suara kucing kalo jalannya mundur? ...gnooooem ...
# Bahasa jepang orang kecopetan apa? ....Sakuku diraba takurasa

Kumpulan Pantun Lucu Dan Jenaka

Jambu merah
di dinding
Jangan marah
just kidding

Kalau punya gigi ompong
cepat cepat ke dokter gigi
kalau jadi anak sombong
pasti nanti jadi rugi.

hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Buah kedondong
Buah atep
Dulu bencong
sekarang tetepp

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel
di air payau
Nggak level
layauuuuuuu…..

Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Men sana
in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit

Pantun Lucu

hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp …………..

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu…..

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

JDisini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo….

ambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Nemu gesper, di pinggir jalan
Kalo laper, makan tu gesper

Men sana in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Sayur asem sayur sop
laper nich

banyak-banyak menabung
kagak nyambung

dilangit ada tomat
sengit amat

buah kedong-dong buah tomat
Elu bodong amat

buah duren di pohon beringin
rese’ banget tuch duren….

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli………

kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye…

Pantun Lucu

hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp …………..

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu…..

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

JDisini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo….

ambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Nemu gesper, di pinggir jalan
Kalo laper, makan tu gesper

Men sana in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Sayur asem sayur sop
laper nich

banyak-banyak menabung
kagak nyambung

dilangit ada tomat
sengit amat

buah kedong-dong buah tomat
Elu bodong amat

buah duren di pohon beringin
rese’ banget tuch duren….

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli………

kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye…

Pantun-Pantun SMS

Mlaku-mlaku ning Malioboro
Menawi sayah numpak becak luwih sekeca
Sugeng riyadi kagem panjenengan sedaya
Sagung kalepatan nyuwun diparingi pangapura

Gunung Merapi rupane biru
dicedaki dadi ijo wit-witan cemara
Menawi kula gadhah keliru
nyuwun agenging samudra pangapura

Numpak andhong ning Kotagedhe,
tuku ali-ali kagem eyang putri.
Bilih aku nduwe luput gedhe,
nyuwun kawelasan sampean ampuni.

Gunung Merapi, Gunung Merbabu,
tansah jejer kaya sedulur kembar
Aku sing wis tau nglaraake atimu
njaluk samudra pangapuramu kang jembar

Nagara tentrem amarga para satria pinandhita,
bengi shalat tahajud, awan sregep makarya.
Sugeng riyadi, sedaya kalepatan kula nyuwun pangapura
Latihan pasa sewulan mugi kita dados manungsa takwa

Srengenge Idul Fitri anggawa pangarep-arep,
silaturahim kanggo lantaran rumakete ati.
Kita sedaya caos pangapura kanthi mantep
nglaleake kalepatan liyan gawe tentreme ati

Ning gunung ketur tuku bolah,
kanggo ndodomi sajadahe simbah
Dudu salahmu sing gawe susah,
nafsu amarahku sing gawe bubrah.

Menek wit pelem ora kudu ahli,
jalaran duwure ranganti rong meter
Sugeng riyadi Idul Fitri,
donga-dinonga kita satya ning dalan bener

Udan-udan ngeyup ngisor wit gedhang,
wegah sangu payung amarga ngrepoti
Pangapura sampeyan kulo gadang-gadang
kita raketke pasederekan ing dina riyadi.

Bayi lahir mestine nangis,
gawe gila nek ngguyu mringis.
Lebaran sungkem wongtuwo ojo lali
kang ngrumat awakmu wiwit bayi

Gulu banyak dowi banget,
dianggo nyosor sikile cah nakal.
Salahku marang awakmu akeh banget
dina riyadi nyuwun salahku diparingi halal

Gudheg Wijilan kondang ning Jakarta
Gudheg areh rasane enak tenan
Kula caos sugeng hari raya
Nyuwun pangapunten sedaya kalepatan

Pitik kate rupane putih
Pitik alas rupane coklat
Idul Fitri ati manungsa bali putih
hawa-nafsu dikendali kanthi tobat

Pinggir ratan Imogiri dodol kupat lebaran,
mbiyen Pakdhe sing ngajari gawe nam-naman
Lebaran kesempatan golek tambahan
ora kudu ngentekke duwit celengan

Kulak klambi ning Beringharjo
kanggo di sade meneh ning ndesa
Lebaran kula tambah pametu artha
amarga warung akeh sing blanja

Gunung Imogiri papan rekreasi
sade selendang mbok menawa payu
Lebaran sedaya lepat nyuwun diampuni
mugi-mugi kita sedaya tansah rahayu

Dudu sanak dudu kadang
nek kepentung prayoga dicaosi pitulung
Lebaran kula sowan eyang
dosa kalangkung nyuwun diparingi ampun

Mbok Setro bakul tempe
gawe sehat wong sak erte
marga tempe akeh proteine
Lebaran ora kudu ganti hape
sing penting kendali diri ora nggape
hawa-nafsu sing nggugu karepe dewe

Gundul-gundul pacul maculi kalen
ngresiki sampah ben ora mbunteti ilen
Gawe bludrek menawi luputku di simpen,
langkung sekeca menawi kersa maringi pangapunten

Ing dina fitri punika
sampun lepas mantol kula
sampun mengkup payung kula
sampun ndaplang tangan kula
siap klebus diudani pangapura
saking ati andika ingkang sajembar samudra
sudi haparing hapunten sedaya kaluputan kula
Tan kena udan pangapura andika reda
sakdurunge nglunturake sakabehe dosa
Tan kena srengenge ngetokke sinarira
sakdurunge luput kula klentir ing banjir pangapura.

Macan tutul ngoyak menjangan,
pratanda hukum keseimbangan alam,
cacah menjangan disuda ben ora rebutan pangan.
Dina lebaran kula nyuwun kawelasan,
panjenengan ingkang kagungan ati jembar kaya lapangan,
sudi maringi kula pangapura tumrap sadaya kalepatan.

Naliko burung hantu pada dipulut,
tikus-tikus merajalela marga ora ana sing nyaut.
Dina lebaran kawula nyuwun hapus sedaya luput,
sakwise pasa mugi-mugi amalan kita mboten surut.

Koleksi Puisi

Ah...mengapa malam ini aku merasakan menjadi sangat sentimentil.

Beberapa hari ini aku mencari sesuatu. Makhluk "causa prima" yang bernama Tuhan, Allah SWT, Bapa, Hyang Widhi, Budha...
Ah... banyak sekali penamaannya.

Lalu aku terhenyak berapa kali aku tersadar tak sekalipun dalam minggu-minggu ini aku menyebut salah satu dari nama-Nya. Tak sekalipun, bahkan nama itu tak sekalipun memenuhi sekat-sekat tenggorokku. Tak sekalipun nama-nama itu mengisi ruang-ruang nadiku.

Lalu, berapa lama aku mencari. Aku sudah menanyakan hal itu kapada Bapak Jiwa, tapi pencaharianku menemui jalan buntu.

"Dimana Tuhan berada, Pak Jiwa?" tanyaku.

"Ah... pertanyaan mu yang salah, Tuhan itu tidak berada dalam dimensi ruang dan waktu." jawabnya.

Sekali lagi aku berjalan dengan penuh kemasygulan, sebenarnya mengapa beberapa hari ini aku sangat merindukan Tuhan?

Jawabku sekali lagi, "Ah beberapa hari ini kamu sedang menjadi sangat sentimentil".

Semangat Lagi

Ah...mengapa malam ini aku merasakan menjadi sangat sentimentil.

Beberapa hari ini aku mencari sesuatu. Makhluk "causa prima" yang bernama Tuhan, Allah SWT, Bapa, Hyang Widhi, Budha...
Ah... banyak sekali penamaannya.

Lalu aku terhenyak berapa kali aku tersadar tak sekalipun dalam minggu-minggu ini aku menyebut salah satu dari nama-Nya. Tak sekalipun, bahkan nama itu tak sekalipun memenuhi sekat-sekat tenggorokku. Tak sekalipun nama-nama itu mengisi ruang-ruang nadiku.

Lalu, berapa lama aku mencari. Aku sudah menanyakan hal itu kapada Bapak Jiwa, tapi pencaharianku menemui jalan buntu.

"Dimana Tuhan berada, Pak Jiwa?" tanyaku.

"Ah... pertanyaan mu yang salah, Tuhan itu tidak berada dalam dimensi ruang dan waktu." jawabnya.

Sekali lagi aku berjalan dengan penuh kemasygulan, sebenarnya mengapa beberapa hari ini aku sangat merindukan Tuhan?

Jawabku sekali lagi, "Ah beberapa hari ini kamu sedang menjadi sangat sentimentil".

Nasehat

Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat

Aku Makin Cantik Hari Ini

Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin. Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban dan be BeTe an seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputus asaan dan kehilangan harapan.

Aku Tidak mau Mati Hari Ini

Tidak ada linangan air mata, tidak pula jerit menyesal. Aku hanya bisa terhenyak. Dua hari yang lalu tes HIV metode Elisa menyatakan aku negatif. sedangkan Dokter Didi spesialis penyakit dalam yang menanganiku, yakin bahwa aku sudah positif. Gejalanya jelas. TBC yang menyerang paru-paruku, jamur di lidah, dan Toxo. Malahan kata Ditya, orang yang sudah terinfeksi 3 macam penyakit itu sudah dibilang AIDS. Karena kebanyakan kasus, mereka hanya dapat menginfeksi orang dengan daya tahan tubuh yang sangat lemah.

Jangan Hujan Hari Ini

Aku paling benci saat hujan turun. Saat melihat petir menyambar, saling menikam satu sama lain. Saat melihat air pertama membasahi tanah. Saat debu – debu terbang karena diusir oleh air pertama.
Aku benci hujan, benci mencium bau tanah yang basah. Benci hujan, karena hujan menginggatkan ku padanya… pada dia yang telah pergi di renggut hujan.
Hujan hanya membuka luka lamaku,hujan selalu membuatku teringat pada nya, pada cewek itu…

Spektrum Jingga

semester lalu aku awali ikatan dengan sahabatku
indah,,,
tapi menyakitkan..
aku coba bertahan dengan rasa yang telah tertidas
selama ini...

aku pikir jika aku memilikimu
lebih dari sekedar sahabat
aku akan rasakan apa itu namanya cinta
tapi setelah aku milikimu
tak seperti yang aku ingin

semuanya lebih indah
jika kita hanya bersahabat

semua akan jadi lebih berwarna
jika kita tak saling ego

kini aku bertahan sampai saat ini
sampai aku sadar loep[h]
aku jenuh hari ini....

Aku Keluar Dini Ini

aku keluar dini ini
mencoba menyerap sinar remang purnama
dan mengumpulkan sisa cahaya bintang
di ujung perpisahan hujan

di dalam
tak lebih terang tak lebih hangat
waktu terasa cepat mengerat
sepenjuru ruangan
hingga ke sari-pati senandungan
dada terbuka

aku terus melangkah
menembus kenyamanan yang dini sisakan
sejenak lepas dari lingkar kekalahan
yel-yel mimpi berserakan
teriak galau penghalau
jantung menggelepar

angin badai guntur halilintar
tak juga kugenggam
tetapi laut kutumpahkan
demi menyurut gejolakan
dan bulat bumi
kutelan
diam...
diam!!

Rindu Ini Sengsara Tak Bertepi

Jemariku banyak sudah menuliskan kepedihan
Benang merah takkan mampu membendung airmata
Antara kau dan aku mengelombang kesedihan juga harapan

Kenang yang kau singkap masih tertahan dalam kata
Puisi-puisi cerukan hitam yang menghamparkan tanda tanya
Ke arah mana perjalanan mempertemukan kita

Apa kau mengira hatiku tidak tanak padamu?
Rindu ini sengsara tak bertepi menunggu nafasmu

Rindu Ini Sengsara Tak Bertepi

Jemariku banyak sudah menuliskan kepedihan
Benang merah takkan mampu membendung airmata
Antara kau dan aku mengelombang kesedihan juga harapan

Kenang yang kau singkap masih tertahan dalam kata
Puisi-puisi cerukan hitam yang menghamparkan tanda tanya
Ke arah mana perjalanan mempertemukan kita

Apa kau mengira hatiku tidak tanak padamu?
Rindu ini sengsara tak bertepi menunggu nafasmu

Rindu Ini Sengsara Tak Bertepi

Jemariku banyak sudah menuliskan kepedihan
Benang merah takkan mampu membendung airmata
Antara kau dan aku mengelombang kesedihan juga harapan

Kenang yang kau singkap masih tertahan dalam kata
Puisi-puisi cerukan hitam yang menghamparkan tanda tanya
Ke arah mana perjalanan mempertemukan kita

Apa kau mengira hatiku tidak tanak padamu?
Rindu ini sengsara tak bertepi menunggu nafasmu

Aku Tidak Hidup dalam Kematian

Model papan atas. Begitu gelarnya sekarang.

“Beliau sedang ada meeting dengan kliennya.”

Tut, tut, tut.

Dulu dia adalah balita yang akan selalu minta kugendong untuk menghindari suapan bubur dari bibi pengasuhnya dan kini dia adalah orang dewasa yang selalu meminta uluran tenggat waktu untuk kutemui.

--

“Siapa orang tuaku?”

“Apa aku anak hasil di luar nikah? Hasil perbuatan haram Mama?”

Aku terpaku pada posisiku, ikut menitikan beberapa butir air mata yang akhirnya membeku di pelupuk mataku.

“Kenapa akte kelahiranku berbeda?”

Rahasia Dunia (4)

Pada jilid ini saya tidak akan menceritakan pengalaman pribadi melainkan sebuah cerita dan pertanyaan tentang sesuatu yang tak dapat kujawab dan mungkin tak dapat dijawab oleh para ahli juga. Anda mungkin juga dapat berpikir bagaimana alam semesta ini di ciptakan dan pernahkah anda berpikir "Bagaimana Alam ini dibuat?"

Rahasia Dunia (2)

" Salam kepada semuanya, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang pass ataupun kurang enak di hati "

Sebenarnya di Dunia ini masih banyak sekali rahasia yang perlu kita ungkap. tetapi anda sendiri pun tidak tahu bagaimana rahasia itu dan apa sebenarnya dari rahasia tersebut

bagian yang terpenting dari rahasia ini adalah diri kita sendir, dan dunia tidak menjadi yang terpenting karena dunia hanya menyediakan apa yang kita minta dari pikiran kita sendiri

jika anda ingin tahu lebih lanjut apa rahasia dunia ini silahkan simak pengalaman dari diri saya sendiri

Rahasia Dunia(1)

- Rahasia Dunia -

Kepala terus bepikir
ada apakah ini?
Dunia yang terbalik
bukan hanya dunia.
Pikiran juga terbalik
semua di muka bumi ini
tak mempunyai arah dan tujuan hidup.
Tujuan apa yang dapat dicapai
hidup yang bagaimana kah ini?
Hidup yang penuh dengan misteri.
Misteri kehidupan
merupakan hal yang menakutkan
kehidupan ini, memiliki ribuan rahasia
bahkan jutaan, milyaran rahasia
tetapi adakah yang dapat mengemukakan rahasia ini?
Rahasia apakah yang ada di dunia ini?
Dunia ini penuh dengan cinta kasih
cinta dan kasih harus saling melengkapi
tetapi, dalam kenyataan
apakah itu cinta?
Apakah itu kasih?
Bagaimana cara mendapatkannya?
Itu semua masuk dalam rahasia dunia ini.
Semua orang di dunia ini
sangat ingin memiliki kekayaan
kekayaan yang berlimpah.
Limpahan uang,
tetapi masih sebuah misteri
darimana kekayaan dapat kita peroleh?
Dengan cara apa?
Korupsikah?
Orang miskin mendadak jadi jutawan
gelandangan mendadak jadi presiden
apa sebenarnya ini?
Rahasia dunia?
Dunia ini memiliki rahasia..
Rahasia yang sangat misteri.
Orang yang dapat memperoleh keinginannya.
Dapat mengunakan rahasia ini.
Tetapi apa sebenarnya rahasia ini?
Thomas alfa edison, alexander graham bell, semua penemu terbesar di dunia ini,
pasti telah memiliki rahasia ini.
Bagaimana cara mendapatkan listrik?
Itu merupakan suatu rahasia pada jaman itu..
Orang pada jaman itu memiliki rahasia.
Rahasia membuat semua yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Benak kita memiliki rahasia itu
rahasia yang akan kita mungkinkan tuk terjadi.
Dunia memang penuh misteri
kehidupan ini memilikh misteri
misteri kehidupan, yang masih rahasia.
Rahasia kehidupan harus di bagikan
rahasia bukanlah suatu misteri lagi.
Sekarang rahasia dunia telah di gunakan
semua yang ada di benak kita
dapat menjadi kenyataan
semua yang ada di benak kita
dapat di ungkap,meski itu tidak mungkin
yang tidak mungkin menjadi mungkin, itulah sebenarnya
sebenarnya dari rahasia di dunia ini.
Memiliki rumah yang besar.
Merupakan suatu kemungkinan
rumah kardus menjadi istana
istana menjadi rumah kardus
itu semua tergantung pada benak kita.
Benak sama dengan pikiran
pikiran positif kan menjadi sebuah kenyataan
pikiran negatif kan menjadi lebih parah lagi.
Tak mungkin kita dapat berpacaran dengan artis
tetapi itu dapat
pengemis berpacaran dengan artis, suatu yang tidak mungkin ku jadikan mungkin
tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini

The secret is comming

di ambil dr:
renungan singkat tentang diri ku mengenai rahasia di dunia ini.

Buku sumber :
e-book the secret.

Terima Kasih

Rahasia Dunia (3)

Sekian banyak aku jalani Hidup ini
Tetapi Tak seorang pun yang mengerti diriku
Diriku memang tidak sebatang kara
aku ditemani oleh rerumputan

Hijaunya rumput, temanku semua
Rahasia suatu misteri
belum Terpecah kan
Dirkiku kan menemani Teman - Teman ku
"

Saya Tidak mengerti apapun dari puisi yang di atas itu tetai saya ingin sekali dapat mengerti, tetapi semua orang sebetulnya dapat mengerti apa yang dimaksud

semua yang dimaksud di sini memang mudah tetapi butuh waktu tuk dapat mengertinya tetapi sebetulnya di dunia ini memang banyak sekali rahasia yang tersembunyi dan tinggal menunggu waktu saja tuk mengungkap semua rahasia Dunia

Seperti yang tertuang di kitab sejarah The Secret, Teman-Teman sekalian saya sangat berterima kasih karena anda sudah membaca buku yang berisi tentang pengalaman ku sendiri

~-*-~

Cerita yang kali ini merupakan pengalaman ku dengan teman terbaik ku Duaz, cerit aini bermula pada saat kita masih SMP,

Dulu Diaz suka sekali bermain Game online yang pada saat itu masih trend sekali, dia bermain dan hobinya memang berkenalan di dunia maya

dan pada saat itu juga dia bertemu dengan cewek asal bandung yang ku akui memang cantik, akhirnya mereka berpacaran lewat dunia maya

tetapi Diaz suka bercurhat pada ku
" Frans, aku sudah pacaran Low "
" Ha? Betul Nie sama cewek yang di game itu? " Tanya ku

Dia menjawabnya dengan jujur sekali tetapi sayangnya pada saat genap Bulan ke-3 dia berpacaran dia bercurhat lagi dengan aku

" Frans aku tidak mau kalau putus dengan cewek itu " Bilangnya

tetapi aku pada saat itu masih belum seberapa mengenal The Secret jadi aku biarkan saja dia berpacaran, dan pada 2 hari sesudah dia curhat ternyata dia putus dengan pacarnya itu

sesegera mungkin aku membaca buku The Secret dan aku menemukan bahwa orang yang berpikiran negatif maka pikiran negatif itulah yang akan membuat racun pada kehidupan kita

~-*-~

Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan bahwa

" Dunia ini harus berisikan pikiran yang positif, jika anda berpikir negatif maka pikiran negatif tersebut akan meracuni kehidupan anda "

Makan Di Timur, Tidur Di Barat

Pada jaman perang berkecamuk di negeri Tiongkok, di negara Qi dikisahkan ada seorang gadis cantik jelita bak bidadari, ia adalah putri semata wayang yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, yang berharap putrinya kelak bisa mendapatkan seorang suami yang ideal.

Rumah tinggal gadis tersebut mempunyai tetangga yang masing-masing satu di sebelah barat dan lainnya di sebelah timur, dan secara kebetulan kedua tetangga ini masing-masing juga mempunyai seorang putra yang masih perjaka, namun kondisi ekonomi kedua tetangga tersebut sungguh berbeda. Tetangga yang di sebelah timur adalah saudagar kaya, hartanya melimpah dan hidup bergelimang dengan kemewahan. Sedangkan tetangga yang di sebelah barat adalah keluarga yang miskin, makan dengan lauk pauk seadanya, berpakaianpun sangat sederhana, hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Putra kedua tetangga ini juga kebetulan bertolak belakang antara satu dengan lainnya, si perjaka tetangga yang di sebelah timur, walaupun lahir dengan kondisi yang berkecukupan, namun wajah penampilannya sangat buruk, dan juga tidak memiliki kepandaian.

Sedangkan perjaka yang tinggal di sebelah barat, walaupun lahir dari keluarga miskin, namun berwajah tampan dan cukup berpendidikan.

Suatu hari, kedua tetangga tersebut datang secara bersamaan untuk melamar putri tetangga mereka yang cantik tersebut, kedua orang tua gadis tersebut jadi serba salah, karena sulit menjatuhkan pilihan, antara menerima lamaran lelaki kaya tapi buruk rupa dan tak berpendidikan ataukah memilih lelaki tampan yang berpendidikan?

Dalam keadaan bingung, akhirnya keputusan ini mereka serahkan kepada putri mereka.

Seketika itu, gadis putri mereka wajahnya menjadi merah padam, berapa kali ingin membuka mulutnya, tapi seakan apa yang ingin dikeluarkan tertahan di kerongkongan, setelah beberapa saat ditunggu, sepatah katapun tak juga keluar dari mulut gadis ini.

Kedua orang tua gadis tersebut mengira putri mereka sulit mengutarakan karena malu, lalu mereka memberikan saran:

"Anakku, kalaupun kau malu untuk mengucapkannya, kau berikan saja tanda dengan menjulurkan tanganmu dari lengan baju, kalau kau senang dengan anak si juragan kaya, julurkan tanganmu yang sebelah kanan, jika kau memilih anak tetangga sebelah barat, julurkan tangan kirimu, sehingga kami mengetahui keinginanmu, namun semua itu terserah keputusanmu."

Dan sungguh tak disangka oleh kedua orang tuanya, baru selesai mereka berbicara, si gadis langsung menjulurkan kedua tangannya dan bahkan mengangkatnya tinggi-tinggi, kedua orang tua tersebut tak memahami maksud anak gadisnya ini, lalu serentak bertanya: "Apa yang kamu maksud dengan menjulurkan kedua tanganmu?"

Si gadis dengan tersipu malu mengatakan: "Biarlah aku rela makan di keluarga tetangga sebelah barat dan tidur di keluarga tetangga sebelah timur."

Jawaban ini sungguh membuat kedua orang tuanya sangat kecewa dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.

Di kemudian hari, Idiom "Makan di Timur, Tidur di Barat" adalah melukiskan seorang yang rakus, tamak, tidak tahu malu dan hanya memilih yang menguntungkan dirinya saja.

Baju Merah

Sepenggal kisah: Dahulu, di negeri Cina, hiduplah seorang kaisar yang adil.

Suatu saat sang kaisar mengalami musibah yang menyebabkan pendengarannya hilang. Ia menangis tersedu-sedu. Kerabat dan para menterinya pun ikut menangis.

Tetapi kaisar berkata: "Aku menangis bukan karena pendengaranku hilang, tetapi karena tidak bisa lagi mendengar keluhan dan pengaduan rakyatku.

Mulai saat ini perintahkan kepada semua rakyatku untuk tidak memakai baju merah, kecuali mereka yang terzalimi dan terampas hak-haknya, agar aku bisa melihatnya karena aku tak bisa lagi mendengar."

Orang yang baik tak pernah kehilangan akal untuk berbuat adil.

Walaupun kehilangan salah satu organ tubuh, namun tak menghalanginya untuk berbuat bijak.

Kau Sungguh Beruntung

  Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong sampai menemukan kursi yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. Kemudian ia duduk, meletakkan tasnya di pangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.

Setahun sudah lewat sejak Susan (34 tahun) menjadi buta. Gara-gara
salah diagnosa dia kehilangan penglihatannya dan terlempar ke dunia yang gelap gulita, penuh amarah, frustasi, dan rasa kasihan pada diri sendiri. Sebagai wanita yang sangat independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya, dan menjadi beban bagi semua orang disekelilingnya.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?" dia bertanya-tanya, hatinya mengeras karena marah.

Tetapi, betapa pun seringnya ia menangis atau menggerutu atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu .... penglihatannya takkan pernah pulih lagi.

Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis.

Mengisi waktu seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya frustasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang perwira Angkatan Udara. Dia mencintai Susan dengan tulus.

Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekat untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi. Latar belakang militer Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya.

Akhirnya, Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa sampai ke kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi ke kota sendirian.

Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka terletak di pinggir kota yang berseberangan.

Mula-mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal paling sederhana sekalipun.

Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu keliru — membuat mereka terburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark menyimpulkan dalam hati. Tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak. Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. Bagaimana reaksinya nanti?

Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi. "Aku buta!" tukasnya dengan pahit.

"Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? Aku merasa kau akan meninggalkanku." Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berjanji bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih diperlukan, sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri.

Dan itulah yang terjadi. Selama dua minggu penuh Mark, menggunakan seragam militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia mengajari Susan bagaimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama pendengarannya, untuk menemukan di mana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan menyisakan satu kursi kosong untuknya. Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung waktu turun dari bus, atau menjatuhkan tasnya yang penuh berkas di lorong bus.

Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi ke kantornya.

Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu kehilangan penglihatannya; wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah menyerah.

Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu seorang diri.

Tibalah hari Senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang pernah menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh air mata syukur karena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah. Untuk pertama kalinya mereka pergi ke arah yang berlawanan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis... Setiap hari di jalaninya dengan sempurna. Belum pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil! Dia mampu berangkat kerja tanpa dikawal.

Pada hari Jum'at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata. "Wah, aku iri padamu.” Susan tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak.

Lagipula, siapa yang bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untuk menjalani hidup? Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir itu, "Kenapa kau bilang kau iri kepadaku?"

Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu."

Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu?"

"Kau tahu, minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung,” kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk menyakinkan diri.

Hadiah CINTA yang bisa menjadi Penerang di manapun ada Kegelapan. Kiranya kisah ini boleh menjadi pelajaran bagi kita semua untuk bisa mengasihi sesama kita terutama pasangan hidup kita...

"Thank you for giving me air, sunlight, laughter, and friends, God!"

Pengorbanan Tragis Seorang Ibu

  Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahakannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya. Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapa.

Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love-Kasih. Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan.

Terkadang ia harus menjahit sampai dengan jam dua pagi, tidur lebih dari empat jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca di luaran dingin sekali, bahkan dalam keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja.

Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus berkorban, jadi dalam keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya di luar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu.

Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya. Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja di sana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai bibi pembantu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dalam kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya di rumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo. Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan
selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu di luaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salju pun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjing pun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin bertemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam2 di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dalam keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dalam keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata putrinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!"

"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu. "Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis. Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih belas kesian pun tidak ada.

Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!" Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.

RENUNGAN:

Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun.

Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja, sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu. Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah.

Renungkanlah:
Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu?

Kapan kita terakhir mengundang Ibu?

Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan2?

Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita?

Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup,

percuma kita memberikan bunga maupun tangisan

apabila Ibu telah berangkat,

karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

When Mother prayed, she found sweet rest,

When Mother prayed, her soul was blest;

Her heart and mind on God were stayed,

And God was there when Mother prayed!

Our thanks, O God, for mothers

Who show, by word and deed,

Commitment to Thy will and plan

And Thy commandments heed.

A thousand men may build a city,

but it takes a mother to make a home.

Apabila Anda mengasihi Ibunda Anda sebarkanlah tulisan ini kepada rekan-rekan lainnya, agar mereka juga sadar selama Ibunda mereka masih hidup berikanlah bakti kasih Anda kepada Ibunda terkasih sebelumnya terlambat.

Siapa Yang Tak Mati?

Suatu ketika ada seorang janda yang sangat berduka karena anak satu-satunya mati. Sembari membawa jenasah anaknya, wanita ini menghadap Sang Guru untuk meminta mantra atau ramuan sakti yang bisa menghidupkan kembali anaknya.

Sang Guru mengamati bahwa wanita di hadapannya ini tengah tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sesekali ia meratap histeris.

Alih-alih memberinya kata-kata penghiburan atau penjelasan yang dirasa masuk akal, Sang Guru berujar:

"Aku akan menghidupkan kembali anakmu, tapi aku membutuhkan sebutir biji lada."

"Itu saja syaratnya?" tanya wanita itu dengan keheranan.

"Oh, ya, biji lada itu harus berasal dari rumah yang anggota penghuninya belum pernah ada yang mati."

Dengan "semangat 45", wanita itu langsung beranjak dari tempat itu, hatinya sangat entusias, "Guru ini memang sakti dan baik sekali, dia akan menghidupkan anakku!"

Dia mendatangi sebuah rumah, mengetuk pintunya, dan bertanya: "Tolonglah saya. Saya sangat membutuhkan satu butir biji lada. Maukah Anda memberikannya?"

"Oh, boleh saja," jawab tuan rumah.

"Anda baik sekali Tuan, tapi maaf, apakah anggota rumah ini belum pernah ada yang mati?"

"Oh, ada, paman kami meninggal tahun lalu."

Wanita itu segera berpamitan karena dia tahu bahwa ini bukan rumah yang tepat untuk meminta biji lada yang dibutuhkannya.

Ia mengetuk rumah-rumah berikutnya, semua penghuni rumah dengan senang hati bersedia memberikan biji lada untuknya, tetapi ternyata tak satu pun rumah yang terhindar dari peristiwa kematian sanak saudaranya.

"Ayah kami barusan wafat..."

"Kakek kami sudah meninggal..."

"Ipar kami tewas dalam kecelakaan minggu lalu...," dan sebagainya.

Ke mana pun dia pergi, dari gubuk sampai istana, tak satu tempat pun yang memenuhi syarat tidak pernah kehilangan anggotanya. Dia malah terlibat dalam mendengarkan cerita duka orang lain. Berangsur-angsur dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam penderitaan ini; tak seorang pun yang terlepas
dari penderitaan.

Pada penghujung hari, wanita ini kembali menghadap Sang Guru dalam keadaan batin yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia mengucap lirih, "Guru, saya akan menguburkan anak saya."

Sang Guru hanya mengangguk seraya tersenyum lembut.

Mungkin saja Sang Guru bisa mengerahkan kesaktian dan menghidupkan kembali anak yang telah mati itu, tetapi kalau pun bisa demikian, apa hikmahnya?

Bukankah anak tersebut suatu hari akan mati lagi juga?

Alih-alih berbuat demikian Sang Guru membuat wanita yang tengah berduka itu mengalami pembelajaran langsung dan menyadari suatu kenyataan hidup yang tak terelakkan bagi siapa pun: siapa yang tak mati?

Penghiburan sementara belaka bukanlah solusi sejati terhadap peristiwa dukacita mendalam seperti dalam cerita di atas.

Penderitaan hanya benar-benar bisa di atasi dengan pengertian yang benar akan dua hal:

  1. Kenyataan hidup sebagaimana adanya, bukan sebagaimana maunya kita, dan

  2. Bahwasanya pada dasarnya penderitaan dan kebahagiaan adalah sesuatu yang bersumber dari dalam diri kita sendiri.


Siapa Yang Tak Mati?

Suatu ketika ada seorang janda yang sangat berduka karena anak satu-satunya mati. Sembari membawa jenasah anaknya, wanita ini menghadap Sang Guru untuk meminta mantra atau ramuan sakti yang bisa menghidupkan kembali anaknya.

Sang Guru mengamati bahwa wanita di hadapannya ini tengah tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sesekali ia meratap histeris.

Alih-alih memberinya kata-kata penghiburan atau penjelasan yang dirasa masuk akal, Sang Guru berujar:

"Aku akan menghidupkan kembali anakmu, tapi aku membutuhkan sebutir biji lada."

"Itu saja syaratnya?" tanya wanita itu dengan keheranan.

"Oh, ya, biji lada itu harus berasal dari rumah yang anggota penghuninya belum pernah ada yang mati."

Dengan "semangat 45", wanita itu langsung beranjak dari tempat itu, hatinya sangat entusias, "Guru ini memang sakti dan baik sekali, dia akan menghidupkan anakku!"

Dia mendatangi sebuah rumah, mengetuk pintunya, dan bertanya: "Tolonglah saya. Saya sangat membutuhkan satu butir biji lada. Maukah Anda memberikannya?"

"Oh, boleh saja," jawab tuan rumah.

"Anda baik sekali Tuan, tapi maaf, apakah anggota rumah ini belum pernah ada yang mati?"

"Oh, ada, paman kami meninggal tahun lalu."

Wanita itu segera berpamitan karena dia tahu bahwa ini bukan rumah yang tepat untuk meminta biji lada yang dibutuhkannya.

Ia mengetuk rumah-rumah berikutnya, semua penghuni rumah dengan senang hati bersedia memberikan biji lada untuknya, tetapi ternyata tak satu pun rumah yang terhindar dari peristiwa kematian sanak saudaranya.

"Ayah kami barusan wafat..."

"Kakek kami sudah meninggal..."

"Ipar kami tewas dalam kecelakaan minggu lalu...," dan sebagainya.

Ke mana pun dia pergi, dari gubuk sampai istana, tak satu tempat pun yang memenuhi syarat tidak pernah kehilangan anggotanya. Dia malah terlibat dalam mendengarkan cerita duka orang lain. Berangsur-angsur dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam penderitaan ini; tak seorang pun yang terlepas
dari penderitaan.

Pada penghujung hari, wanita ini kembali menghadap Sang Guru dalam keadaan batin yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia mengucap lirih, "Guru, saya akan menguburkan anak saya."

Sang Guru hanya mengangguk seraya tersenyum lembut.

Mungkin saja Sang Guru bisa mengerahkan kesaktian dan menghidupkan kembali anak yang telah mati itu, tetapi kalau pun bisa demikian, apa hikmahnya?

Bukankah anak tersebut suatu hari akan mati lagi juga?

Alih-alih berbuat demikian Sang Guru membuat wanita yang tengah berduka itu mengalami pembelajaran langsung dan menyadari suatu kenyataan hidup yang tak terelakkan bagi siapa pun: siapa yang tak mati?

Penghiburan sementara belaka bukanlah solusi sejati terhadap peristiwa dukacita mendalam seperti dalam cerita di atas.

Penderitaan hanya benar-benar bisa di atasi dengan pengertian yang benar akan dua hal:

  1. Kenyataan hidup sebagaimana adanya, bukan sebagaimana maunya kita, dan

  2. Bahwasanya pada dasarnya penderitaan dan kebahagiaan adalah sesuatu yang bersumber dari dalam diri kita sendiri.


Si Kikir Dan Malaikat Maut

Setelah bekerja keras, berdagang dan menjadi rentenir, si kikir telah menumpuk harta, tiga ratus ribu dinar. Ia memiliki tanah luas, beberapa gedung, dan segala macam harta benda. Kemudian ia memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun, hidup nyaman, dan kemudian menentukan tentang masa depannya.

Tetapi, segera setelah ia berhenti mengumpulkan uang, Malaikat Maut muncul di hadapannya untuk mencabut nyawanya. Si kikir pun berusaha dengan segala daya upaya agar Malaikat Maut itu tidak jadi menjalankan tugasnya. Si kikir berkata, "Bantulah aku, barang tiga hari saja. Maka aku akan memberimu sepertiga hartaku."

Malaikat Maut menolak, dan mulai menarik nyawa si kikir. Kemudian si kikir memohon lagi, "Jika engkau membolehkan aku tinggal dua hari saja, akan kuberi engkau dua ratus ribu dinar dari gudangku."

Tetapi Malaikat Maut pantang menyerah dan tak mau mendengarkannya. Bahkan ia menolak memberi tambahan satu hari demi tiga ratus ribu dinar dari si Kikir.

Akhirnya si kikir menulis berkata, "Kalau begitu, tolong beri aku waktu untuk menulis sebentar."

Kali ini Malaikat Maut mengijinkannya, dan si kikir menulis dengan darahnya sendiri: "Wahai manusia, manfaatkanlah hidupmu. Aku tidak dapat membelinya dengan tiga ratus ribu dinar. Pastikan engkau menyadari nilai dari waktu yang engkau miliki."

50 Cara Untuk Mencintai Pasangan Anda

Kita lihat banyak orang yang menjalankan hidup dengan cara yang sangat terkondisi, mereka belajar dan melihat kehidupan yang sama dan berkata,”kita ingin semuanya seperti ini, kita akan memilihnya lagi, kita akan dukung dengan semua waktu, energi dan uang kita.”

Ketika mereka melihat keluar dan melihat hal-hal yang tidak diinginkan, hal-hal yang mengerikan yang mereka tidak inginkan dalam kehidupan mereka dan mereka tidak mau orang lain hidup dalam kehidupan seperti itu. Lalu mereka berkata, “Kita harus melakukan sesuatu untuk melenyapkan semua ini!”

Tapi mereka tidak sadar bahwa ketika mereka menekan hal-hal yang tidak diinginkan mereka membuatnya semakin kuat. Di dunia ini, ada perang terhadap kemiskinan, ada perang terhadap kanker, perang terhadap kehamilan dini, perang terhadap terorisme, perang terhadap kekerasan, salah satunya perang melawan terorisme, apa benar ada perang melawan terorisme …

Semua yang kita coba tekan kita malah menumbuhkannya, Karena, Anda tidak bisa bilang ‘tidak’ lalu melenyapkannya. Ketika Anda bilang ‘Tidak’ Hukum Ketertarikan akan menyelaraskannya. “Apa yang Anda tekan, membuatnya tetap ada”.

Bila Anda menolak sesuatu, berkata, “Tidak, saya tidak ingin hal ini karena membuat saya merasa tidak enak sebagaimana yang saya rasakan sekarang.” Sadarilah, Anda baru saja melontarkan perasaan yang sangat kuat, “wow, saya benar-benar tidak suka rasa ini”, maka rasa itu ada, berlomba mengejar Anda.

Tahukah Anda, Gerakan Anti Perang menyebabkan lebih banyak perang? Gerakan Anti Narkoba, akibatnya: lebih banyak narkoba? Karena kita berfokus pada hal yang kita tidak mau - narkoba!

Orang akan berkata, “Tentu saja kami harus fokus pada hal itu, itu kenyataan!” Kata kami, “ini seperti mengatakan karena jika orang memperhatikan sesuatu yang tidak diinginkan, cukup lama, maka itu akan terwujud, Anda mau melakukannya juga?”.

Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana cara pandangan itu.

Bunda Teresa contoh cemerlang. Dia berkata, “Saya tidak akan hadir ke unjukrasa anti-perang, tapi jika Anda unjukrasa perdamaian, jangan lupa undang saya!” Tahukah Anda, dia tahu, dia mengerti rahasia ini. Lihat apa yang diwujudkannya dalam dunia ini.

Jadi, jika Anda anti perang, jadilah pro perdamaian. Jika Anda anti-kelaparan, jadilah pro gerakan kesejahteraan dan pertanian. Jika Anda anti terhadap satu politikus, dukunglah politikus lawannya. Bukanlah pemilu sering dimenangkan oleh orang yang tidak disukai/diremehkan lawannya? karena mereka menghabiskan energi dan fokus mereka pada lawan tersebut.

Anda harus fokus pada apa yang Anda mau dan bukan pada apa yang Anda tidak mau. Boleh saja Anda tahu apa yang tidak Anda inginkan agar Anda bisa membedakannya.

Anda katakan, “Ini yang saya inginkan!”

Fakta menunjukkan bahwa semakin Anda membicarakan hal-hal yang tidak diinginkan, atau berbicara bagaimana jeleknya suatu kondisi, membaca tentangnya setiap waktu lalu Anda berkata, “Wow, betapa mengerikannya”, Anda akan menarik lebih banyak lagi.

Tapi, sering kali orang bilang, “Tapi, saya kan mengikuti informasi terkini.” Mungkin Anda harus mengikuti info terkini, tapi Anda tidak perlu dibanjiri informasi. Belajarlah untuk tetap tenang dan jauhkanlah perhatian Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan agar emosi Anda tidak dipengaruhi, lalu tempatkan perhatian Anda pada hal-hal yang Anda mau.

Saya selalu berkata bahwa suara dan visi yang ada di dalam akan akan jadi lebih berarti dan semakin jelas dan kuat daripada pendapat dari luar ketika Anda sudah menyelami kehidupan.

Disini, Anda tidak berusaha mengubah dunia agar menjadi seperti yang Anda inginkan, tapi Anda bisa membina suatu dunia di sekitar Anda yang Anda pilih sendiri, sambil memungkinkan dunia yang orang lain bina juga bisa terwujud bersama-sama.

Satu pertanyaan yang sering saya dapati, mungkin ada di pikiran Anda saat ini juga, jika Anda lupa bertanya, adalah:

“Jika semua orang memakai rahasia ini dan semua bertindak seakan-akan alam semesta adalah satu katalog besar, lama-lama apa kita akan kehabisan sumber daya? Apa nanti semuanya akan bekerja dan semuanya akan antri panjang di bank?”

Nah, indahnya pelajaran dari rahasia agung ini: alam semesta ini ada lebih dari cukup untuk semua orang. Tapi ada kebohongan, seperti virus dalam pemikiran manusia, kebohongan itu adalah: “tidak cukup untuk semua orang, ada kelangkaan, ada keterbatasan, ada ketidakcukupan.”

Kebohongan ini membuat manusia hidup dalam ketakutan, keserakahan, pelit, sehingga pemikiran takut, serakah, pelit dan kekurangan itu terus menjadi pengalaman hidup mereka, sehingga dunia hidup dalam mimpi buruk.

Tapi, kenyataannya adalah lebih dari cukup untuk semua orang, lebih dari cukup banyak ide kreatif, lebih dari cukup kekuasaan, lebih dari cukup cinta kasih, lebih dari cukup kebahagiaan … Semua ini mulai masuk merasuki pikiran yang menjadi sadar akan tanpa batas alamiah. Semua guru-guru besar yang pernah

hidup di dunia ini mengajarkan bahwa sesungguhnya hidup ada dalam kelimpahan. Dan ketika, kita pikir bahwa suatu sumber daya mulai berkurang, kita menemukan sumber daya baru untuk kegunaan yang sama.

Jadi, mungkin saja ada kekurangan tapi itu lebih disebabkan karena kita tidak membuka pikiran dan visi kita dan melihat. Pastinya, ketika semua orang mulai hidup mereka dengan sepenuh hati mencapai tujuan hidup mereka, mereka tidak memiliki tujuan yang sama persis.

Alangkah indahnya.

Tidak semua orang ingin BMW, tidak semua orang ingin satu orang yang sama, tidak semua orang yang mau pengalaman hidup yang sama, tidak semua orang mau pakaian yang sama, tidak semua orang mau …. (isi sendiri)

Ada lebih dari cukup untuk semua orang. Jika Anda percayai, Anda merasakannya, Anda bertindak atasnya - itu akan terwujud. Inilah yang sesungguhnya. Jadi biarlah variasi kehidupan memberi Anda semangat, Anda tinggal memilih dari antara apa yang Anda benar-benar inginkan.

Dan ketika Anda lihat sesuatu yang Anda inginkan untuk didapatkan, pikirkan itu, rasakan itu, pahami itu, bicarakan itu, tuliskan, tuliskan dengan jelas, pikirkan seolah-olah sudah terjadi dan bagaimana rasanya.

Ketika Anda melihat hal-hal yang tidak Anda inginkan dalam hidup Anda jangan berbicara tentang hal itu, jangan tuliskan tentang itu, jangan membuat grup untuk itu, jangan berusaha menekannya. Lakukan yang terbaik: Acuhkan saja!

Hilangkan perhatian Anda dari hal-hal yang tidak Anda inginkan lalu arahkan perhatian Anda ke hal-hal yang Anda inginkan.

Banyak pemuka jaman dulu yang lupa satu hal tentang rahasia ini, yaitu daya guna dan membaginya dengan semua orang. Ini adalah saat terbaik untuk Anda hidup dan menyaksikan. Inilah saat pertama kita semua memiliki kuasa untuk belajar dengan sangat gampang.


RAHASIA DUNIA

Kita lihat banyak orang yang menjalankan hidup dengan cara yang sangat terkondisi, mereka belajar dan melihat kehidupan yang sama dan berkata,”kita ingin semuanya seperti ini, kita akan memilihnya lagi, kita akan dukung dengan semua waktu, energi dan uang kita.”

Ketika mereka melihat keluar dan melihat hal-hal yang tidak diinginkan, hal-hal yang mengerikan yang mereka tidak inginkan dalam kehidupan mereka dan mereka tidak mau orang lain hidup dalam kehidupan seperti itu. Lalu mereka berkata, “Kita harus melakukan sesuatu untuk melenyapkan semua ini!”

Tapi mereka tidak sadar bahwa ketika mereka menekan hal-hal yang tidak diinginkan mereka membuatnya semakin kuat. Di dunia ini, ada perang terhadap kemiskinan, ada perang terhadap kanker, perang terhadap kehamilan dini, perang terhadap terorisme, perang terhadap kekerasan, salah satunya perang melawan terorisme, apa benar ada perang melawan terorisme …

Semua yang kita coba tekan kita malah menumbuhkannya, Karena, Anda tidak bisa bilang ‘tidak’ lalu melenyapkannya. Ketika Anda bilang ‘Tidak’ Hukum Ketertarikan akan menyelaraskannya. “Apa yang Anda tekan, membuatnya tetap ada”.

Bila Anda menolak sesuatu, berkata, “Tidak, saya tidak ingin hal ini karena membuat saya merasa tidak enak sebagaimana yang saya rasakan sekarang.” Sadarilah, Anda baru saja melontarkan perasaan yang sangat kuat, “wow, saya benar-benar tidak suka rasa ini”, maka rasa itu ada, berlomba mengejar Anda.

Tahukah Anda, Gerakan Anti Perang menyebabkan lebih banyak perang? Gerakan Anti Narkoba, akibatnya: lebih banyak narkoba? Karena kita berfokus pada hal yang kita tidak mau - narkoba!

Orang akan berkata, “Tentu saja kami harus fokus pada hal itu, itu kenyataan!” Kata kami, “ini seperti mengatakan karena jika orang memperhatikan sesuatu yang tidak diinginkan, cukup lama, maka itu akan terwujud, Anda mau melakukannya juga?”.

Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana cara pandangan itu.

Bunda Teresa contoh cemerlang. Dia berkata, “Saya tidak akan hadir ke unjukrasa anti-perang, tapi jika Anda unjukrasa perdamaian, jangan lupa undang saya!” Tahukah Anda, dia tahu, dia mengerti rahasia ini. Lihat apa yang diwujudkannya dalam dunia ini.

Jadi, jika Anda anti perang, jadilah pro perdamaian. Jika Anda anti-kelaparan, jadilah pro gerakan kesejahteraan dan pertanian. Jika Anda anti terhadap satu politikus, dukunglah politikus lawannya. Bukanlah pemilu sering dimenangkan oleh orang yang tidak disukai/diremehkan lawannya? karena mereka menghabiskan energi dan fokus mereka pada lawan tersebut.

Anda harus fokus pada apa yang Anda mau dan bukan pada apa yang Anda tidak mau. Boleh saja Anda tahu apa yang tidak Anda inginkan agar Anda bisa membedakannya.

Anda katakan, “Ini yang saya inginkan!”

Fakta menunjukkan bahwa semakin Anda membicarakan hal-hal yang tidak diinginkan, atau berbicara bagaimana jeleknya suatu kondisi, membaca tentangnya setiap waktu lalu Anda berkata, “Wow, betapa mengerikannya”, Anda akan menarik lebih banyak lagi.

Tapi, sering kali orang bilang, “Tapi, saya kan mengikuti informasi terkini.” Mungkin Anda harus mengikuti info terkini, tapi Anda tidak perlu dibanjiri informasi. Belajarlah untuk tetap tenang dan jauhkanlah perhatian Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan agar emosi Anda tidak dipengaruhi, lalu tempatkan perhatian Anda pada hal-hal yang Anda mau.

Saya selalu berkata bahwa suara dan visi yang ada di dalam akan akan jadi lebih berarti dan semakin jelas dan kuat daripada pendapat dari luar ketika Anda sudah menyelami kehidupan.

Disini, Anda tidak berusaha mengubah dunia agar menjadi seperti yang Anda inginkan, tapi Anda bisa membina suatu dunia di sekitar Anda yang Anda pilih sendiri, sambil memungkinkan dunia yang orang lain bina juga bisa terwujud bersama-sama.

Satu pertanyaan yang sering saya dapati, mungkin ada di pikiran Anda saat ini juga, jika Anda lupa bertanya, adalah:

“Jika semua orang memakai rahasia ini dan semua bertindak seakan-akan alam semesta adalah satu katalog besar, lama-lama apa kita akan kehabisan sumber daya? Apa nanti semuanya akan bekerja dan semuanya akan antri panjang di bank?”

Nah, indahnya pelajaran dari rahasia agung ini: alam semesta ini ada lebih dari cukup untuk semua orang. Tapi ada kebohongan, seperti virus dalam pemikiran manusia, kebohongan itu adalah: “tidak cukup untuk semua orang, ada kelangkaan, ada keterbatasan, ada ketidakcukupan.”

Kebohongan ini membuat manusia hidup dalam ketakutan, keserakahan, pelit, sehingga pemikiran takut, serakah, pelit dan kekurangan itu terus menjadi pengalaman hidup mereka, sehingga dunia hidup dalam mimpi buruk.

Tapi, kenyataannya adalah lebih dari cukup untuk semua orang, lebih dari cukup banyak ide kreatif, lebih dari cukup kekuasaan, lebih dari cukup cinta kasih, lebih dari cukup kebahagiaan … Semua ini mulai masuk merasuki pikiran yang menjadi sadar akan tanpa batas alamiah. Semua guru-guru besar yang pernah

hidup di dunia ini mengajarkan bahwa sesungguhnya hidup ada dalam kelimpahan. Dan ketika, kita pikir bahwa suatu sumber daya mulai berkurang, kita menemukan sumber daya baru untuk kegunaan yang sama.

Jadi, mungkin saja ada kekurangan tapi itu lebih disebabkan karena kita tidak membuka pikiran dan visi kita dan melihat. Pastinya, ketika semua orang mulai hidup mereka dengan sepenuh hati mencapai tujuan hidup mereka, mereka tidak memiliki tujuan yang sama persis.

Alangkah indahnya.

Tidak semua orang ingin BMW, tidak semua orang ingin satu orang yang sama, tidak semua orang yang mau pengalaman hidup yang sama, tidak semua orang mau pakaian yang sama, tidak semua orang mau …. (isi sendiri)

Ada lebih dari cukup untuk semua orang. Jika Anda percayai, Anda merasakannya, Anda bertindak atasnya - itu akan terwujud. Inilah yang sesungguhnya. Jadi biarlah variasi kehidupan memberi Anda semangat, Anda tinggal memilih dari antara apa yang Anda benar-benar inginkan.

Dan ketika Anda lihat sesuatu yang Anda inginkan untuk didapatkan, pikirkan itu, rasakan itu, pahami itu, bicarakan itu, tuliskan, tuliskan dengan jelas, pikirkan seolah-olah sudah terjadi dan bagaimana rasanya.

Ketika Anda melihat hal-hal yang tidak Anda inginkan dalam hidup Anda jangan berbicara tentang hal itu, jangan tuliskan tentang itu, jangan membuat grup untuk itu, jangan berusaha menekannya. Lakukan yang terbaik: Acuhkan saja!

Hilangkan perhatian Anda dari hal-hal yang tidak Anda inginkan lalu arahkan perhatian Anda ke hal-hal yang Anda inginkan.

Banyak pemuka jaman dulu yang lupa satu hal tentang rahasia ini, yaitu daya guna dan membaginya dengan semua orang. Ini adalah saat terbaik untuk Anda hidup dan menyaksikan. Inilah saat pertama kita semua memiliki kuasa untuk belajar dengan sangat gampang.