aku keluar dini ini
mencoba menyerap sinar remang purnama
dan mengumpulkan sisa cahaya bintang
di ujung perpisahan hujan
di dalam
tak lebih terang tak lebih hangat
waktu terasa cepat mengerat
sepenjuru ruangan
hingga ke sari-pati senandungan
dada terbuka
aku terus melangkah
menembus kenyamanan yang dini sisakan
sejenak lepas dari lingkar kekalahan
yel-yel mimpi berserakan
teriak galau penghalau
jantung menggelepar
angin badai guntur halilintar
tak juga kugenggam
tetapi laut kutumpahkan
demi menyurut gejolakan
dan bulat bumi
kutelan
diam...
diam!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar