Senin, 02 Maret 2009

Kawan

kawan........
engkau telah mengisi hari hari ku
dengan canda tawamu
nampak diwajahmu
ceria nan rupawan

kawan......
begitu bertartinya kau
dalam hidup ini
serasa hampa
jika kau tak disisi
kumelangkah tanpamu disamping
serasa diruang tak berpenghuni
walau kuberada dikeramaian
rasa linglung
jika kau tak menemani
tak tahu berbuat apa
tanpamu disisi

kawan.......
kaulah tempat curahanku
tempat curahan dari segala gundaku
kapanpun dimanapun bagaimanapun
dalam keadaan apapun
kau....selalu ada untukku
selalu ada disetiap kubutuh
tak nampak sedetil molekul terkecil
keluh kesa dihatimu
untuk menemaniku

kawan.........
begitu besar jasamu
kata terimakasih
bahkan berbuat
tak cukup membalas jasamu
terimakasi berjuta
berbuat segala untukmu
tak dapat mewakili
terimakasihku untukmu
kawan....
betapa besar jasamu
tak dapat diungkap dengan kata
andaikan air laut sebagai tinta
bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
untuk menuliskan jasamu

kawan........
kuingin selau bersamamu
rasa tak ingin kulalui waktu
tanpamu
kawan......
kuingin selalu dekatmu
rasa tak ingin ada antara denganmu
kawan......
ku tak ingin pisah dari mu
rasa gunda tanpa mu
disampingku
kawan....
jangan pergi dariku

Puisi Untuk Sahabat

sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

Untuk Seorang Sahabat

Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.

Embun Di Pagi Hari

Dahan hati yg dulu lapuk
Kini tiada lagi
Musnah bersama angan dan angin malam
Hadirmu bagai embun di pagi hari
Sejukkan jiwa yg lara
Ijinkan aku merawat hatimu....

Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepi
Ku ingin pergi melangkah mencari bahagia sejati
Meski lelah ini kubawa sampai mati
Kukan terus berjalan telusuri sepi

Pandangi bulan diatasmu
Meski tinggi tuk digapai
Namun cahayanya menerpa wajahmu
Kujauh darimu, namun cahaya kasihku ‘gak akan pudar menerpa hatimu...

Riak ombak hempaskan semua pilu dlm hatiku
Hadirmu bagai samudera antarQ gapai citaQ
Meski badai menghadang
Namun cengkeram kasihmu slalu lindungi Q

Gerimis senja antar Q mengenangmu
Melewati hari bersama dalam kesedihan yg tak pernah usai
Album ini kan slalu ada dlm hatiQ

Ketika kebahagiaan datang menjemputmu
Biarlah malam tempatku berkeluh
Kan kuceritakan padanya akan sahabat terbaikku

Kusandarkan lelah ini pada dinding malam
Kuberjanji pada bintang kan slalu menemani dirimu, sahabatku

Dari ujung kaki hingga ujung rambut aku mengagumimu
Tidak hanya wajah tapi hatimu brsih bagai sutra
Q ‘gak akan sia2kan apa yg Tuhan ‘dah beri
Tuhan memberiku sodara skaligus sahabat sejati
Jiwa dan raga ini sudah kuberikan untukmu
Biarlah kelak Tuhan pula yg mengambilnya darimu...

Dlm kepedihan yg tak bertepi, ijinkan kubersandar dicengkramanMu
Dlm kegelisahan yg membelenggu jiwa, ijinkan aku memeluk AsmaMu
Dlm getir kehidupankanku, ijinkan aku bersujud menyembahMu
Dlm putus asa dan kehampaan, biarkan Engkau mengambil nyawaku...
Tuhan, ampuni dosaku....

Maafkan aku kawan
Aku tdk bisa lama mendampingimu
Meski hatiku tak pernah pergi jauh
Tapi....
Aku slalu berdoa untuk sukses dan bahagiamu
Takkan ada lagi yg kan mengganggu tidurmu
Meski hanya sekejap
Jalani hari bersamamu
Adalah saat terindah dlm hidupku
Slamat tinggal sahabat
Doaku menyertai langkahmu....

Jika kamu bermimpi indah mungkin itu karena Q
Jika kamu melihat bintang bersinar terang ingatlah Q
Jika sedih menyelimuti hatimu kan kuhapus dengan seulas senyumQ yg paling manis

Senja menanti malam memeluknya
Merindu angin membelainya dan mengharap awan mengayun tidurnya
Meski daun di pohon hati tlah berguguran
Senja setia temani ombak lautan

Ketika malam merangkak tinggalkan rembulan,
Kumasih disini bersama angan
Ketika wajahmu pergi tinggalkanku, kutetap disini menanti pagi
Sampai lelah membawaku pergi
Ku tak pernah berhenti menunggumu kembali
Meski kepalsuan memaksamu untuk memilih
Ku kan tetap disini memeluk mimpi.....

Ini sulit u/ kukatakan
Dan ini tak mungkin u/ kuucapkan
Kesalahan slalu datang dan kebenaran tak pernah pergi meninggalkan kita
Awal slalu berat dan akhir tak selamanya manis, maka bersyukurlah atas apa yg terjadi hari ini. Tuhan mencintaimu dan tak pernah berpaling darimu.....

Embun pagi tak pernah lelah menantimu terbangun dr mimpi
Meski pelangi menghalangi dan mentari enggan menyinari
Dia kan slalu hadir disetiap pagi

Pergi

Adzan subuh
Aku ingin pulang
Kemasi semua mimpiku
Dan bergegas pergi
Tinggalkan semuanya
Adzan subuh
Awalku menuju

Garis tipis benci dan rindu mungkin tlah Qmasuki
Ataw mungkin dirinya...???
Q gak maw terjebak dalam praduga
Qmemilih diam dan tinggalkan kenangan ...
Waktu jua yg pertemukan kami dan ia pula yang memisahkan kami
Qbalut sepi ini dengan tirakat
Dan sedikit airmata.....
Klik disini untuk melanjutkan »»

Dialamatkan Kepada Khairil Anwar

Sabarlah khairil
hisaplah rokokmu dalam dalam
sebentar lagi akan datang puisi

Duduklah di situ khairil
aku sedang dalam perjalanan menjemputi puisi puisi
mereka tersebar di sekeliling kota

Masih berapa batang ada sigaretmu?
kalau begitu tentu masih cukup buatmu menelan pemandangan
dan membuatnya jadi puisi yang merindang teduh sampai sana

sungguh
aku hanya berkeliling menjemputi cecer puisimu
tanpa berusaha menjadi salah satu dari mereka

Jeritan Alam

Angin pagi menyapaku
Seolah-olah berkata
Namun ku tak mengerti
Apa yang dikatakannya
Yang terdengar hanya
Maka
Di sisi ruang hampa itu
Dalam diamku
Hatiku pun berbisik
“Bingung” Desis-desis hampa
Kutanya pada pohon
Apa jawabannya
Yang ada hanya lambaian daun-daun
Dan gemerisik ranting berjatuhan
Kutanya pada air
Namun kutanya apa jawabnya
Yang terdengar hanya
Alunan air mengalir
Andai aku pahami
Jeritan-jeritan mereka selama ini
Mungkin kumengerti
Kepedihan yang selama ini terjadi