Senin, 02 Maret 2009

Aku Tidak Hidup dalam Kematian

Model papan atas. Begitu gelarnya sekarang.

“Beliau sedang ada meeting dengan kliennya.”

Tut, tut, tut.

Dulu dia adalah balita yang akan selalu minta kugendong untuk menghindari suapan bubur dari bibi pengasuhnya dan kini dia adalah orang dewasa yang selalu meminta uluran tenggat waktu untuk kutemui.

--

“Siapa orang tuaku?”

“Apa aku anak hasil di luar nikah? Hasil perbuatan haram Mama?”

Aku terpaku pada posisiku, ikut menitikan beberapa butir air mata yang akhirnya membeku di pelupuk mataku.

“Kenapa akte kelahiranku berbeda?”

Tidak ada komentar: